image
17 June 2022

Ayo Peduli Lingkungan Dari Sekarang!

JAKARTA, Arcus GPIB, Hari ini Rabu, 5 Juni diperingati sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Setiap tanggal 5 Juni ditetapkan sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia sejak Majelis Umum PBB tahun 1972 saat Konferensi Stockholm. Dari situlah ditetapkannya HLH tadi.

Dalam rangka itu pula Majelis Sinode melalui Ketua II Pendeta Manuel Raintung yang membidangi Gereja Masyarakat dan Agama-Agama (Germasa) menyampaikan pesan agar warga GPIB memiliki gaya hiudp yang ramah lingkungan.

Dalam perbincangan dengan Arcus soal HLH ini, Pendeta Raintung menjelaskan bahwa dalam rangka peringatan Hari Lingkungan Hidup banyak orang menyoroti kerusakan lingkungan hidup. “Kita merasakan bumi yang semakin panas, banjir di mana-mana serta pencemaran udara, air dan tanah. Ini semua adalah masalah yang akan menimbulkan dampak negatif bagi manusia. Tentunya ini disebabkan oleh gaya hidup yang tidak ramah lingkungan dan juga eksploitasi alam yang berlebihan. Di sinilah letak adanya ketidakadilan ekologi.”

Menurutnya, sudah saatnya warga GPIB mengarah ke habituasi ramah lingkungan. Bukan karena adanya Hari Lingkungan Hidup ataupun Hari Bumi, tetapi semangat ramah terhadap lingkungan hidup sudah harus dimulai.

“Alkitab cukup banyak dan besar memberikan perhatian terhadap relasi harmonis yang terintegrasi antara manusia dan alam ciptaan Tuhan. Sikap eksploitatif terhadap alam dan perusakan lingkungan merupakan penodaan dan perusakan terhadap karya Allah.”

Sudah saatnya Gereja membangun kesadaran serta bertindak secara ekoteologis dengan menekankan pada karya Allah yang memberikan hidup kepada seluruh ciptaan-Nya (Mazmur 104), terang Pendeta Raintung.

“Tanggung jawab manusia adalah bekerja untuk Tuhan dalam memelihara dan mengelola lingkungan hidup, bukan malah mendominasi apalagi mengeksploitasinya. Gereja harus bersahabat dengan alam, sesuai keputusan Sidang Raya PGI di tahun 2014, di mana sebagai ciptaan yang berharga di mata Tuhan, seharusnya kita membangun sikap solidaritas dengan alam. Kita harus memperlakukan lingkungan hidup sebagai sesama dan sahabat ciptaan yang harus dikasihi, dijaga, dipelihara dan dipedulikan. Kita harus dapat berkarya dengan membangun solidaritas baru dengan alam yang rusak.”

Karena itu, kata Pendeta Raintung, setiap hari peringatan Lingkungan hidup, GPIB mengadakan perjumpaan yang mengajak warga GPIB untuk mempertegas kesadarannya dalam bersahabat dan ramah terhadap lingkungan hidup. Serta berupaya membangun spiritualitas ekologi.

“Konsultasi Sinodal Ekologi adalah wujud nyata GPIB untuk mempertegas komitmen GPIB dalam membangun Eco Church dan bersahabat dengan alam. Bahkan GPIB siap berkolaborasi dengan pihak-pihak yang senafas dalam kepedulian terhadap alam dan lingkungan hidup.”

Program-program GPIB selain sosialisasi GRL, antara lain dilakukan pembinaan tentang kesadaran ekologis, perayaan lingkungan hidup dalam liturgi, menyuarakan suara kenabian terhadap kerusakan lingkungan hidup, menatap lingkungan gereja dengan memperhatikan keseimbangan ekologis, gerakan penanaman pohon, membangun kerjasama dengan lembaga terkait yang berjuang untuk kelestarian alam, dan yang utama mengajak warga jemaat untuk membudayakan gaya hidup ramah lingkungan.

Untuk diketahui bahwa HLH Sedunia merupakan bagian dari platform global untuk menginspirasi adanya perubahan besar dengan kondisi alam saat ini. Lebih dari 150 negara ikut memeriahkan HLH ini untuk kelestarian lingkungan hidup yang sehat.

HLH se-Dunia diatur dan dipimpin oleh Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) sejak didirikan pada tahun 1973.  Tujuan lain dari HLH ini untuk mengingatkan umat manusia dalam menghadapi tantangan lingkungan hidup yang ada saat ini. Ini mengingat fenomena pemanasan global semakin mengkhawatirkan sehingga bumi tidak begitu sehat lagi.

Secara khusus di tahun 2024 ini dengan mengacu pada The United Nations Environment Programme (UNEP) mengangkat tema “Restorasi lahan, penggurunan dan ketahanan terhadap kekeringan.” Restorasi lahan adalah pilar utama Dekade Restorasi Ekosistem PBB (2021-2030), sebuah seruan untuk perlindungan dan kebangkitan ekosistem di seluruh dunia, yang sangat penting untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Negara tuan rumah tahun 2024 adalah Arab Saudi, yang akan menjadi tuan rumah sesi keenam belas Konferensi Para Pihak (COP 16) UNCCD, pada tanggal 2 hingga 13 Desember 2024./phil